aku bersaksi tiada tuhan melainkan ALLAH s.w.t dan aku bersaksi bahawa nabi muhammad s.a.w pesuruh ALLAH s.w.t dan utusannya. sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku kerana ALLAH s.w.t, kepadanya lah jua tempat kembali..
Tuesday, 16 October 2012
Kenapa perlu ada rasa sakit?
Pesanan seorang ‘Ariff Billah
Rasa sakit akan timbul ketika dengan sadar diri dicermati: rasa sakit itulah yang akan mengeluarkan seseorang dari hijab bangga-diri. Tanpa sang ibu dikuasai rasa-sakit yang sangat, ketika melahirkan, bayi tidak akan menemukan jalan lahir.
Amanah dari Sang Pencipta tersimpan dalam qalb; [1] qalb lah yang mengandungnya: sementara nasehat dari para nabi dan rasul itu bagaikan bidan.
Boleh saja bidan membujuk sang ibu bahawa sakit melahirkan itu tidak seberapa; tapi rasa sakit itu tetap perlu. Sakit itulah yang memberi jalan kelahiran bagi sang bayi.
Catatan: [1] (QS [33]: 72), “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan al-amanah kepada lelangit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir (akan mengkhianatinya), dan dipikullah amanat itu oleh al-insan. Befirman Allah Ta’ala dalam sebuah Hadits Qudsi: “Tak memuat-Ku bumi-Ku dan langit-Ku. Yang dapat memuat-Ku adalah qalb abdi-Ku yang al-Mukmin yang lunak dan tenang” (Al-Ghazali, “Keajaiban Hati,” hal 39). Ibu hamil adalah aspek bayangan fenomenal dari hal esensial bahwa qalb setiap insan itu “hamil:” mengandung suatu amanah agung yang telah diperjanjikan (QS [7]: 172).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment